Medancyber.com – Medan
Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution menolak menyampaikan permohonan maaf atas insiden pengusiran dan pelarangan dua orang wartawan dari Balai Kota saat hendak mewawancarainya pada Rabu, 14 April 2021.
“Jangan kita cari siapa yang salah tapi cari penyelesaiannya, itu aja,” kata Bobby menjawab wartawan usai acara buka puasa bersama di Rumah Tjong Afie, Jalan Ahmad Yani, Medan, Jumat (16/4/2021) malam.
Menantu Presiden Jokowi itu menegaskan bahwa yang menjadi tuntutan dan keluhan wartawan sudah ditindaklanjuti.
“Tadi saya sampaikan, apa yang disampaikan ini, apa yang dikeluhkan tersampaikan dan dijalankan, kalau tak disampaikan baru, silahkan nanti ini, kita sudah berikan tempatnya, sudah memberikan apa yang menjadi persoalan teman-teman, apakah pakai bed, atau tanda pengenal, ayok kita sama-sama mengikuti,” tegasnya.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Hermansjah ; Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut.
Dan yang terpenting, menurut Bobby, adalah tuntutan dari teman-teman wartawan dapat tersampaikan. Sehingga hubungan dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan bisa lebih baik.
“Secara penyampaian atau memberikan kesan atau aksi, tapi malam hari ini kita menyampaikan, malam hari ini sama bersama ketua-ketua dari PWI, IJTI, SMSI dan Ketua wartawan Pemko Medan, ini tadi semua diskusi, dari teman-teman wartawan tersampaikan, dan dari teman wartawan didengarkan, itu intinya,” bilangnya.
Mengenai adanya upaya menghalangi tugas jurnalistik wartawan dengan membatasi pertanyaan, dia menepisnya. Bobby mengatakan, semua orang punya tugas dan tanggungjawab masing-masing.
“Semua kan menjalankan tugas, dan diberikan amanah menjalankan tugas, saya dipercayai oleh masyarakat kota Medan, wartawan diberikan tugas, ada amanah dipundaknya, tapi setiap amanah yang diberikan harus dijalankan, mungkin satu hari kegiatan saya ada beberapa titik, nanti gak enak juga wali kota ngajarkan kegiatannya terlambat, itu saja. Bukan ada yang gak boleh nanyak, saya selalu bilang beberapa kali kegiatan, mau doorstop silahkan mau nanyak kebijakan yang kami buat silahkan, itu malah membantu kami untuk menyampaikan kepada masyarakat Kota Medan,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan wartawan dari berbagai media menggeruduk Balai Kota Medan, Jalan Raden Saleh, Jumat (16/4/2021). Aksi tersebut merupakan kedua kalinya menyahuti adanya pelarangan meliput di Balai Kota Medan oleh petuas Satpol PP, Polisi dan Paspamres.
“Kami jurnalis Kota Medan kembali aksi menuntut permohonan maaf dari Wali Kota Medan Bobby Nasution,” teriak massa pendemo kala itu. (bri/mc)