Demo Hari Buruh, 14 Mahasiswa Ditangkap di Medan

Medancyber.com – Medan

Sebanyak 14 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Melawan Hancurkan Tirani (Ramehuni) ditangkap pihak Polrestabes Medan saat menggelar aksi memperingati Hari Buruh di Jalan Juanda, Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara, Sabtu (1/5).

Steven Jordan Siallagan, selaku massa aksi menjelaskan sebelumnya mereka berkumpul di depan pintu satu Universitas Sumatera Utara (USU), aksi dimulai sekira pukul, 12.00 WIB. 

“Jadi awalnya kami aksi di depan USU. Di situ kami orasi menuntut Omnibus Law segera dicabut karena merugikan buruh dan masyarakat,” ujarnya saat diwawancarai wartawan di USU. 

Selanjutnya, massa aksi melakukan long march dari depan kampus USU menuju Jalan Juanda. Massa aksi juga sempat melakukan orasi dan membakar ban di Simpang Brimob.

Menurut Steven, setelah dari Simpang Brimob dan menjalani Jalan Juanda, mereka mulai diikuti oleh (diduga) pihak intelijen dari luar barisan massa. Bahkan kata Dia, ada satu orang polisi yang mengawal aksi. 

“Ada Intel yang memfoto-foto. Lalu tiba-tiba, orang yang foto-foto itu masuk ke massa untuk menangkap,” ucapnya. 

Saat penangkapan tersebut, para pengunjuk rasa pun langsung berpencar. Sempat terjadi aksi saling kejar antara kepolisian dan mahasiswa. Selain pengejaran, Steven juga mengungkapkan, sempat terjadi pemukulan. 

“Sampai saat ini ada 14 orang di list yang diduga ditangkap kepolisian. Untuk langkah tindak lanjut kami akan menemui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dulu baru menjemput kawan-kawan ke Polrestabes Medan,” sebutnya. 

Diketahui, sampai saat ini mahasiswa yang tergabung dari Ramehuni sedang berada di depan Polrestabes Medan. Sementara LBH Medan mencoba untuk melakukan pendampingan hukum agar mahasiswa yang ditangkap dapat segera dikeluarkan. 

“Kami harap pihak kepolisian mengeluarkan kawan-kawan. Karena kami hanya menyuarakan aspirasi berkaitan dengan Hari Buruh,” katanya.(rk/bri/mc)