Medancyber.com – Medan
Hari pertama Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, ratusan rumah warga terendam banjir di Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kamis (13/5).
Dikatakan, banjir tersebut akibat luapan sungai deli, yang mulai sejak pukul 12:00 WIB. Hingga saat ini luapan air sudah sedada orang dewasa.
Seorang warga, Ayu mengaku was-was akibat luapan air tersebut, Pasalnya, apabila air terus menerus naik terpaksa ia harus mengungsi ke jalanan.
Ayu mengatakan, sejak satu bulan terakhir sudah jarang terjadi meskipun daerah tersebut kerap kali menjadi langganan setiap musim hujan. Menurutnya, banjir itu terjadi karena hujan gunung yang datang dari arah Karo. Sebab, tidak ada hujan lebat yang terjadi di Kota Medan.
“Tahun 2020 juga terjadi banjir di hari pertama lebaran sampai seleher orang dewasa. Kondisi di sini tidak ada sampah yang menumpuk. Kanal itu sebenarnya kalau sering dipantau tidak mungkin air meluap. Tapi karena kanal-nya belun siap direnovasi. Makanya kalau hujan dikit banjir,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ayu mengungkapkan, selama bulan ramadhan tidak pernah terjadi banjir. Air tersebut, lanjut Ayu, akan surut hingga sore nanti. Ia pun mengaku sedih karena tidak bahagia dalam menjalankan salat Idul Fitri dalam kondisi banjir.
“Padahal ibadah itu hanya dilakukan sekali dalam setahun. Harapannya kalau bisa jangan sampai banjir lagi. Untuk pemerintah di pantau masalah kanal biar airnya tidak meluap lagi sampai ke sini,” ujarnya.
“Kalau memang banjirnya tidak kunjung surut sampai pagi, paling warga banyak yang Sholat Id ke Mesjid Bengkok,” sambungnya.
Senanda itu, warga bernama Henry mengatakan, banjir tersebut merupakan kiriman dari gunung, karena airnya berwana kekuningan dan bercampur lumpur.
Dia pun berharap Pemerintah Kota (Pemko) Medan cepat merespon persoalan banjir yang kerap terjadi di lokasi itu, apalagi saat ini sedang dalam kondisi lebaran Idul Fitri.
“Sungai ini perlu pengorekan, karena sudah dangkal. Jadi harapannya cepat dikorek agar tidak banjir lagi,” pungkasnya.(rk/mc)