25 C
Medan
Thursday, 19 September 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Kasus Penganiayaan Satu Keluarga di Lau Kawar, Kadis Pariwisata : Hentikan Kutipan, Karena Tidak Memiliki Dasar Hukum

Medan –

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Karo, Munarta Ginting menyangkan perbuatan puluhan pemuda kawasan wisata Lau Kawar yang mengeroyok dan menganiaya pengunjung. 

Menurutnya, masyarakat Tanah Karo tidak pantas melakukan perihal tidak terpuji, apalagi tindak kriminal terhadap pendatang. Sebab hal itu menurutnya bukan cerminan masyarakat Karo.

“Sangat kita sayangkan, perbuatan Pemuda pemuda  setempat tersebut. Kita sebagai masyarakat /warga Karo tidak perlu melakukan penganiyaan  kepada pengunjung,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (15/5/2021).

Dijelaskan Munarta, pengutipan di lokasi wisata Danau Lau Kawar memang tidak memiliki dasar hukum. Karenanya, iya memuji pengunjung yang cerdas dan tidak membenarkan adanya pungli. 

Baca Juga:  Penggerebekan Home Industri Vape Mengandung Sabu, AKBP Donny Alexander: Polisi Temukan Alat Cetak Ekstasi

“Pengutipan yang dilakukan oleh pemuda setempat memang harus memiliki dasar/payung hukum untuk melakukan pengutipan. Makanya sangat wajar pengunjung tersebut menanyakan ticket atau karcis masuk,” jelasnya.

Berawal dari kasus penganiayaan satu keluarga pengunjung yang berujung ke ranah polisi, Munarta meminta agar para pihak tidak melakukan pengutipan di lokasi Danau Lau Kawar.

“Saya berharap agar para pemuda yang mengutip menuju objek Danau Lau Kawar  memberhentikan pengutipan tersebut karena belum adanya aturan yang mengaturnya. Sedangkan Dispar belum melakukan pengutipan menuju objek Danau Lau Kawar, karena di lokasi tersebut masih berada pada kawsan zona merah Gunung Api sinabung,” tegas Munarta.

Baca Juga:  Sah! Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Nisel Dilapor ke KPK

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan pemuda menganiaya satu keluarga lantaran pengunjung keberatan dengan kutipan yang dibebankan. Parahnya lagi, puluhan pemuda yang salah satunya merupakan putra kepala desa setempat, nyaris membakar dua mobil pengunjung yang berisi para wanita dan anak-anak. 

Aksi brutal para pemuda yang dikordinir putra kepala desa itu, kini membuat para anak-anak mengalami trauma psikis, dan kerap merasa takut bertemu orang tak dikenal. (bri/mc)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles