Medancyber.com – Karo
Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali mengalami erupsi yang disertai dengan luncuran awan panas guguran. Akibatnya sejumlah wilayah di Karo dihujani abu vulkanis.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Juspri Mahendra Nadeak, mengatakan erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan sejumlah desa di Kecamatan Naman Teran dihujani abu vulkanis, Rabu (19/5).
“Iya, cuma kami belum dapat informasi lengkap hanya yang terparah dari laporan tim kami ada di tiga tempat yaitu Desa Naman Teran, Ndeskati, dan Kuta Rayat,” katanya.
Lanjutnya, jumlah daerah yang terpapar abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung juga diprediksi akan bertambah. Namun, saat ini BPBD Karo masih melakukan pendataan terhadap wilayah yang terpapar abu vulkanis.
“Walaupun belum dapat data lengkapnya, sudah kami koordinasikan ke damkar untuk melakukan penyiraman terutama di jalan besar dan sejumlah fasilitas publik yang tertutup abu vulkanis,” ujar Juspri.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Apalagi abu vulkanis bisa berdampak terhadap gangguan pernapasan.
“Abu bisa sebabkan infeksi saluran pernapasan kami imbau masyarakat gunakan masker batasi perjalanan jangan masuk ke daerah berbahaya,” imbau Juspri.
Sementara, petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, menjelaskan gunung api tertinggi di Sumut itu mengalami erupsi, Rabu (19/5) sekitar pukul 04.48 WIB dengan tinggi kolom abu yang teramati 3.500 meter.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan lebih kurang 11 menit 18 detik.
“Erupsi ini diikuti dengan awan panas guguran mengarah ke arah timur, dan tenggara, dengan jarak luncur 4.000 meter,” ujarnya.
Masih, kata Armen, saat ini arah angin di sekitaran Gunung Sinabung masih mengarah ke timur dan selatan. Abu vulkanis yang terbawa angin itu membuat sejumlah daerah dihujani sisa material erupsi Sinabung tersebut.
Erupsi yang disertai dengan luncuran awan panas guguran pagi ini bisa dikatakan cukup besar. Pengaruh perubahan bentuk kuba lava menjadi salah satu faktornya.
“Jadi dampak yang paling terasa bagi masyarakat saat ini hanya berupa abu vulkanis. Masih di daerah timur ke arah Kecamatan Naman Teran, Berastagi, dan Merdeka,” pungkas Armen.
Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih berstatus siaga atau level tiga. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan, timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur, serta utara.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.(rsi/mc)