Medancyber.com – Medan
Musim Banjir Rob atau banjir pasang laut lebih tinggi dari sebelumnya diprediksi terjadi akhir Mei 2021 di pesisir Belawan. Hal ini sesuai peringatan dini yang disampaikan oleh Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Belawan.
“Masyarakat pesisir pantai dihimbau Waspada adanya fenomena banjir pesisir (Rob) yang lebih tinggi (2,7 meter) akibat adanya aktivitas pasang air laut. Maksimum yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 24-29 Mei 2021 di wilayah sebagai Pesisir Belawan dan Sekitarnya,” kata kata Kepala BMKG Maritim Belawan, Sugiyono, Senin (24/5/2021).
Sugiyono menyampaikan, kondisi alam ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir. Begitu juga aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.Â
“Fenomena banjir rob ini lebih tinggi dari sebelumnya, hal ini karena bulan berada pada posisi perigee (jarak terdekat dengan Bumi). Fenomena ini bersamaan juga dengan gerhana bulan total perigee atau dikenal super blood moon,” jelas Sugiyono.Â
“Gerhana bulan total terjadi saat Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Ini terjadi saat bulan berada pada Umbra Bumi, yang berakibat saat puncak gerhana bulan total terjadi. Bulan akan terlihat warna merah (blood moon). Karena posisi bulan saat terjadi gerhana berada pada perigee, maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase purnama sebelum-sebelumnya, maka disebut Super Moon. Gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 dikenal Super Blood Moon,” urainya.Â
Warga diimbau tetap waspada sejak siang hingga menjelang malam. Diprediksi Banjir Rob tertinggi bisa mencapai 2,7 meter di wilayah pesisir Belawan dan sekitarnya diperkirakan sekitar pukul 12.00-16.00 WIB.
Imbauan juga disampaikan khusus kepada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Aktivitas mencari ikan sehari-hari agar lebih mengutamakan keselamatan, dengan selalu siaga terhadap dampak Rob.Â
Diketahui banjir pasang di pesisir Belawan saban tahun selalu melanda enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan. Ribuan rumah warga terdampak, di antaranya di Kelurahan Belawan Sicanang, Belawan Bahari, Belawan Bahagia, Belawan Satu, Belawan Dua dan Bagan Deli.Â
“Masyarakat perlu siaga banjir Rob karena potensi gangguan aktivitas masyarakat di pesisir pantai ataupun aktivitas transportasi laut yang berada di wilayah perairan. Kami akan terus memberi update informasi cuaca maritim dari BMKG Maritim Belawan,” ungkapnya.
Warga Belawan meminta perhatian Pemko Medan atas bencana alam musiman ini. Karena selama ini resapan air dan fungsi drainase sudah banyak yang rusak, sehingga terjadi peningkatan dampak banjir Rob hingga ke pemukiman dan jalan lintas Medan-Belawan.
Masalah banjir Rob semakin parah karena faktor pembangunan yang kurang memperhatikan dampak lingkungan. Selain itu, faktor terus berkurang kawasan hutan mangrove, yang menjadi Greenbelt penopang gerusan air laut saat pasang.
Di beberapa titik, juga ditemukan pendangkalan anak sungai dan muara karena lumpur dan sampah. Dampaknya air banjir Rob dari laut langsung ke pemukiman warga dan jalan protokol Medan-Belawan.(dk/mc)