Medancyber.com – Medan
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan kebutuhan swab test di Sumut mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk.
Sedangkan Pemerintah Provinsi Sumut hanya mampu melayani sekitar 800-600 orang perharinya, sehingga kebutuhan 2,5 persen tersebut tidak terpenuhi.
Menurut Edy, apabila ada pihak swasta yang ingin melakukan hal tersebut, tentunya tidak menjadi persoalan. Meskipun pihak swasta hitungannya adalah bisnis.
Sebab hal demikian juga diberlakukan di provinsi lainnya dan tentunya tidak menyalahi aturan-aturan.
“Nah orang kita ini biasanya kalau sudah diizinkan akhirnya dia menyalahi, pakailah antigen palsu, antigen bekas. Itu salah dia,” ujar Edy saat diwawancarai di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, No.41 Medan, Kamis (27/5).
Disebutkan, pemerintah tidak mempersoalkan apabila pihak swasta melakukan bisnis terkait kebutuhan swab test Covid-19. Akan tetapi lanjutnya, hal itu harus sesuai dengan standar harga yang ditentukan oleh nasional.
“Provinsi butuhnya data, itulah yang untuk memenuhi kuota yang 2,5 persen dari populasi penduduk. Perkara dia harus izin, lakukan izin,” ujarnya.
Selain itu, kata Edy, terkait limbah yang dihasilkan, itu menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup.
“Apanya yang limbah dia. Kalau dia nanti disitu, makanya semua harus sesuai dengan aturan, aturan kalau dia izin itu pastikan ditinjau kebenarannya, kalau dia tidak sesuai dengan SOP, ya tak diizinkan,” pungkasnya.(bri/mc)