Medancyber.com – Medan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, belum mengizinkan rencana pemberlakukan belajar tatap muka.
Pasalnya, angka Covid-19 masih tinggi, meskipun seminggu terakhir disebutkan berangsur turun. Akan tetapi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) tidak akan mengambil resiko.
“Tatap muka belum saya izinkan, tergantung situasi, Covid-19 masih menghantui kita semua. Tak mungkin anak-anak kita korbankan hanya gara-gara kita menuntut pendidikan tatap muka,” tutur Gubsu Edy Rahmayadi, saat diwawancarai di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, No.41 Medan, Kamis (3/6).
Untuk itu, kata Edy, dengan segala keterbatasan dalam proses pembelajaran terhadap peserta didik. Ia berharap agar masyarakat menghindari dan menjaga kesehatan anak-anak.
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, ke depan akan mengumpulkan tokoh-tokoh dan ahli-ahli untuk membahas persoalan belajar tatap muka. Menurutnya, rencana pemberlakuan belajar tatap muka itu bukan persoalan bulannya, akan tetapi soal Covid-19.
“Tanya sama Tuhan, turun tidak Covid-19, turun Covid-19 besok kita buka itu,” ujarnya.
“Nanti kita tanya ahli yang berkompeten di bidangnya, pertama ahli psikologi anak, dokter anak, ke tiga guru, ke empat tokoh masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Prof Syaifuddin, menyebutkan pihaknya tetap berusaha akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru.
Meski begitu, ia juga masih mencoba meyakinkan Gubsu Edy Rahmayadi tentang persiapan yang akan dilakukan.
“Ini kan jauh dipersiapkan, diantaranya adalah guru harus divaksin setidaknya 70 persen. Maka kita sebulan ini terus push, saya berusaha juga tidak lagi menunggu dari satgas,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, mengatakan sekolah harus segera dibuka. Menurutnya, tak ada tawar menawar yang bisa dilakukan demi pendidikan.
“Tentu bapak ibu sudah pahami masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia. Sehingga tidak ada tawar menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” tukas Nadiem dalam acara yang disiarkan Youtube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).(bri/mc)