Medancyber.com – Medan
Sejumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Bunda, Medan, Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa, Senin (7/6). Mereka menuntut gaji yang belum dibayar pihak rumah sakit.
”Gaji kami dua bulan belum dibayar mulai April, Mei, dan ini sudah masuk Juni,” kata perwakilan aksi Suhendri.
Selain menunggak gaji, menurut Suhendri, pihak rumah sakit juga belum membayarkan iuran BPJS Kesehatan nakes selama delapan bulan dan iuran Jamsostek yang sudah sembilan bulan. ”Akibat BPJS Kesehatan nunggak, kita enggak bisa berobat ke mana-mana. Kan kalau ada situasi genting, enggak mungkin kita ke rumah sakit ini,” ujar Suhendri.
Dia menyebut, persoalan yang dialami hampir seluruh tenaga kesehatan itu sudah terjadi sejak pertengahan 2020. Namun, belum juga ada penyelesaian dari pihak manajemen. Manajemen rumah sakit hanya menjanjikan kepada nakes akan diselesaikan.
”Saat Idul Fitri, nakes hanya menerima THR, sementara gaji tidak diberikan. Sejak bulan sembilan 2020, kami menuntut persoalan ini. Mereka hanya beralasan bahwa kondisi rumah sakit karena pandemi Covid-19. Alasan itu tidak masuk akal, karena gaji menunggak sudah terjadi sejak 2017,” papar Suhendri.
Sementara itu, Humas RSU Permata Bunda Helmi S. Putra menanggapi keterlambatan pembayaran gaji para nakes itu karena merosotnya pendapatan rumah sakit pada masa pandemi Covid-19. ”Memang selama dua bulan ini gaji mereka belum kita bayar. Kenapa belum kita bayar karena selama pandemi ini arus kas (cash flow) kita terganggu,” ujar Helmi.
Dia mengatakan pihak manajemen telah bertemu dengan perwakilan nakes dan menyatakan akan segera menyelesaikan persoalan BPJS Kesehatan dan BPJamsostek. ”Intinya kita sedang berupaya menyelesaikannya. Kami manajemen berupaya secepatnya,” ucap Helmi.(rsi/mc)