Medancyber.com – Medan
Selama masa pandemi Covid-19, tercatat 11 waria dan 7 wanita pekerja seks (WPS) di Yogyakarta meninggal dunia. Bukan karena Covid-19, mereka meninggal karena kemiskinan yang membuat mereka sulit mengakses vitamin dan kekurangan asupan gizi.
Informasi itu menjadi viral di media sosial setelah Rully Malay, koordinator Waria Crisis Center, mengunggah cerita dan membuka donasi untuk menolong rekan-rekan waria dan pekerja seks perempuan di akun media sosial pribadinya pada awal PPKM darurat.
“Tidak ada kasus Covid-19, mereka meninggal karena gangguan jantung, ginjal, dan sebagainya, yang sebagian besar karena tidak terpenuhi asupan gizi dan nutrisi di masa mereka mengisolasikan diri karena pandemi,” ujarnya, Kamis (15/7/2021).
Menurut Rully, yang juga menjabat sebagai manajer program LSM Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya), rekan-rekan waria relatif mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Sebab, sering kali workshop protokol kesehatan digelar bagi mereka sejak masa pandemi datang.
Ternyata, ketaatan itu juga membawa konsekuensi baru. Kesulitan waria di masa pandemi Covid-19 makin menjadi.
Pembatasan jarak dan mobilitas membuat waria susah mendapatkan penghasilan. Mereka biasanya bekerja sebagai pengamen, pedagang kecil, bekerja di salon, dan sebagainya.(kps/mc)