Medancyber.com – Medan
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengelilingi Kota Medan dengan helikopter untuk memantau mobilitas warga pada hari keempat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kamis (15/7) lalu. Bersama dengan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar, Bobby juga meninjau penerapan PPKM Darurat di PT Industri Karet Deli.
Bobby menyebutkan, hasil pemantauan yang dilakukannya menunjukkan mobilitas warga Medan pada hari keempat PPKM Darurat ini sudah sangat menurun. “Memang tadi ada beberapa titik tidak dilakukan penutupan secara ketat. Namun melihat dari traffic, sudah sangat berkurang,” ujarnya.
Bobby juga mengimbau kepada seluruh sektor, mulai dari esensial, non-esensial hingga kritikal, untuk mematuhi aturan PPKM Darurat sebagai upaya menekan angka penyebaran COVID-19.
“Tidak ada kelonggaran lagi, sektor non-esensial 100 persen tutup. Sedangkan yang esensial di Kota Medan itu ada sekitar 1.600 perusahaan agar WFH 50 persen,” ujarnya.
Bobby Nasution menekankan kepada pihak perusahaan agar benar-benar menerapkan ketentuan 50 persen WFO. Artinya, setiap hari dalam masa PPKM Darurat hanya 50 persen dari jumlah seluruh pekerja yang bekerja di kantor.
Dalam sidak ke PT Industri Karet Deli, Bobby juga meminta beberapa pekerja menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). STRP ini dapat digunakan pekerja untuk melintasi gerbang-gerbang penyekatan agar bisa sampai ke tempat bekerja. Ternyata, STRP yang ditunjukkan pekerja itu tidak mencantumkan giliran hari kerja pekerja secara tegas. Pencantuman jadwal kerja setiap pekerja ini dinilai penting, agar STRP ini tidak digunakan pekerja untuk melalui penyekatan di saat tidak mendapat giliran WFO.
Supervisor General Appairs PT Industri Karet Deli, Naharuddin AR mengatakan, pihaknya sangat mendukung pemerintah memberlakukan PPKM darurat di Medan.
“Jadi kita selama PPKM Darurat ini yang diberlakukan oleh Pemko Medan kita sangat respons agar Covid-19 tidak mewabah ke dunia kerja. Kita upayakan menerapkan prokes ketentuan PPKM Darurat,” sebut Naharuddin.
Nahar mengaku, pihaknya telah mengurangi jumlah pekerja yang masuk setiap harinya. Dia telah membuat para pekerja masuk secara bergantian.
“Aktivitas kita, pekerja kita 5.300-an orang, tetapi kita sekarang ini tunggal 50 persen aja yang kita pekerjakan. Jadi keesokan harinya juga begitu secara bergantian,” ujar Naharuddin.(japs/rel)