Medancyber.com – Jakarta
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional mengenai sikap publik terhadap vaksin dan program vaksin pemerintah. Hasilnya, mayoritas responden percaya dan bersedia divaksinasi. Namun, masih ada pula yang menolak divaksinasi.
Survei ini menggunakan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan LSI pada rentang Maret 2018-Juni 2021. Toleransi kesalahan toleransi atau margin of error survei ini sekitar ± 2,88% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam survei mengenai sikap terhadap program vaksin pemerintah, mayoritas responden setuju. Responden ditanya ‘Seberapa setuju atau tidak setuju Ibu/Bapak terhadap program vaksin COVID-19 untuk masyarakat?’. Hasilnya, 84,9 persen setuju dengan program vaksin.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Sangat setuju: 17,9 persen
Setuju: 67,0 persen
Tidak setuju: 10,1 persen
Sangat tidak setuju: 0,6 persen
TT/TJ: 4,4 persen
Mayoritas responden juga percaya vaksin mampu mencegah penularan virus Corona. Ada 68,6 persen responden yang menjawab percaya saat ditanya ‘apakah Ibu/Bapak percaya atau tidak percaya, bahwa vaksin Corona dapat mencegah kita tertular virus Corona?’.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Percaya: 68,6 persen
Tidak percaya: 23,5 persen
TT/TJ: 7,9 persen
Mayoritas responden dalam survei ini juga bersedia divaksinasi. Namun, ada 36,4 persen yang tidak bersedia dari 82,6 persen responden yang belum divaksinasi.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Apakah Ibu/Bapak sudah divaksinasi Corona?
Sudah 2 dosis: 7,5 persen
Sudah, tetapi baru 1 dosis: 9,9 persen
Belum divaksin: 82,6 persen
Jika belum divaksin, apakah Ibu/Bapak bersedia atau tidak bersedia untuk divaksinasi Corona?
Ya, bersedia: 63,6 persen
Tidak bersedia: 36,4 persen.(dtc/japs)