Medancyber.com – Medan
Artis Vicky Burki yang juga dikenal sebagai instruktur aerobik menjelaskan fakta terkait dirinya. Vicky Burki mengaku sudah lama mengkonsumsi air urinenya sendiri.
Vicky mengaku sudah mengkonsumsi air urinenya sejak 2004. Usai itu, pada 2005 akhir ia juga mengaku menjadi vegetarian.
Hal ini diungkapkan Vicky Burki saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
“Vicky mulai terapi air seni itu mulai dari 2004. Jadi vegetarian itu akhir 2005,” ujar Vicky Burki.
Disebut Vicky Burki, saat dahulu ia memakan daging merasa tak enak. Kemudian mengkonsumsi sayuran dan merasa lebih baik menjadi vegetarian.
“Awalnya Vicky makan daging tidak menyenangkan ya, pas jadi vegetarian dan begitu Vicky minum air seni enakan ya,” tutur Vicky.
Usai itu, Vicky Burki mulai merasa tertarik melakukan terapi dengan air seni. Ia juga sempat membaca buku perihal terapi air seni.
Vicky Burki mengaku awal mulai melakukan terapi air seni karena sering pergi keluar kota. Ia juga mengaku merasa aneh sejak awal-awal mengkonsumsi air seninya sendiri.
“Awalnya gara-gara Vicky pernah pergi ke luar kota terus di airport melihat buku, tulisannya terapi air seni,” jelas Vicky.
Diungkapkan Vicky meminum air seninya itu adalah terapi jangka panjang. Disebutnya air seni bukan sebatas minum obat biasa saja.
“Kayaknya lucu juga ya, jadi itu kayak terapi jangka panjang. Nggak kayak minum obat,” tegasnya.
Dijelaskan Vicky Burki, meminum air seni seperti meminum air putih biasa saja. Namu memang banyak menuai pro dan kontra dalam mengkonsumsinya.
Vicky Burki pun berusaha menjelaskan hal tersebut. Banyak yang menyebut bahwa air seni dapat menimbulkan penyakit.
“Jadi kayak terapi minum air putih setiap hari saja. Sebenarnya ada pro kontra ya, nanti ada racun atau segala macam,” ungkapnya.
Meski begitu, Vicky Burki menegaskan selama 17 tahun sudah mengkonsumsi air seni dan tak pernah ada masalah. Baginya, hal ini dianggap cocok-cocokan dengan kondisi tubuh setiap orang.
“Memang itu cocok-cocokan, sama saja kayaknya sama orang. Kayak terapi buah, itu saja juga ada pro kontranya,” jelas Vicky Burki.(oz/bri/mc)