Medancyber.com – Terjeratnya kasus dugaan cabul yang dialami Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Binjai, AR, menyeret nama Wali Kota Binjai Amir Hamzah. Orang nomor satu di kota rambutan tersebut disebut-sebut dekat dengan AR.
Tapi sayang, saat dikonfirmasi wartawan, Amir Hamzah, diam. Tak menyahut saat dihubungi. Dan tak membalas pesan singkat yang dilayangkan via Whatsapp, saat dimintai tanggapannya.
Ketua PWI Binjai yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat di sana, Arma Delisa Budi, mengakui kedekatan AR dengan Wali Kota Binjai Amir Hamzah.
“Pada dasarnya, Pak Wali memang dikenal cukup dekat dengan tokoh masyakarat di Kota Binjai, baik tokoh pemuda maupun ketua-ketua partai,” sebut Arma Delisa Budi.
Seperti diberitakan sebelumnya, perbuatan biadab AR mencuat setelah korban didampingi kuasa hukumnya melaporkan pelaku ke Mapolres Binjai.
Pengacara korban mengatakan, kliennya menerima perlakuan cabul pada akhir tahun 2021.
Kejadian bermula ketika kliennya sedang ngopi di sebuah coffeshop kawasan kompleks Binjai Supermall Mall.
Di lokasi tersebut, pelaku secara tiba-tiba menghampiri korban sembari mengatakan bahwa korban telah disantet.
Diwaktu yang sama, pelaku menawarkan diri untuk mengobrol santet yang tengah diderita korban.
Lantaran merasa khawatir, korban secara spontan bersedia untuk diobati oleh pelaku.
Keduanya pun berpisah dari coffeshop tersebut, sembari berjanji untuk bertemu kembali di rumah korban pada hari yang sama.
Sesuai waktu yang telah ditentukan, pelaku mengunjungi kediaman korban di Kecamatan Binjai Selatan. Sesampainya disana, pelaku meminta korban untuk masuk kedalam kamar bersamanya guna mengobati santet seperti yang diutarakannya di coffeshop.
Saat keduanya berada di dalam kamar, pelaku mendesak korban agar mematikan lampu. Selanjutnya, pelaku berakting membaca mantra sembari meremas payudara dan bagian intim korban.
Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasat Reskrim AKP Rian Permana membenarkan adanya laporan soal dugaan cabul tersebut.
“Benar laporannya ada, saat ini masih kita dalami,” ujarnya, Kamis (12/5/2022).
Di tempat terpisah, AR, terduga pelaku saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak membantah perihal adanya laporan di Polres Binjai yang menyeret namanya itu.
“Mengenai dugaan yang dilaporkan ke polres itu kan sah-sah saja, hak pelapor. Ini kan masih praduga dan faktanya tidak seperti yang dilaporkan,” ucapnya.(js/mc)
