31.7 C
Medan
Friday, 19 April 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Ini Fakta Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo: Diduga Lecehkan Istri Kadiv Propam

Medancyber.com – Penembakan yang terjadi di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan menewaskan ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat pada Jumat (8/7/2022).

Penembakan ini dilakukan oleh Bharada E ketika Ferdy Sambo tidak berada di rumahnya.

Lalu bagaimanakah awal peristiwa ini terjadi sehingga membuat Brigadir Yosua harus meregang nyawa? Berikut rinciannya dikutip dari berbagai sumber.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan Brigpol Yosua ditembak oleh Bharada E lantaran diduga lakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo serta menodongkan pistol.

“Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” tutur Ramadhan, Senin (11/7/2022).

Fakta tersebut didapat dari istri Ferdy Sambo dan Bharada E.

Menurut Ramadhan, akibat diduga dilecehkan oleh Brigadir Yosua, istri Ferdy Sambo pun berteriak.

Lantas teriakan itu pun didengar oleh Bharada E dan membuat Brigadir Yosua panik.

Kepanikan Brigadir Yosua pun justru membuatnya melepaskan tembakan ke Bharada E.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” jelas Ramadhan.

Ferdy Sambo Tak Ada di TKP

Pada saat kejadian, Ferdy Sambo tidak berada di kediamannya.

Dirinya sedang melakukan tes RT-PCR.

“Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut,” ujar Ramadhan.

“Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test,” imbuhnya.

Ferdy Sambo baru mengetahui peristiwa penembakan itu ketika ditelepon istrinya.

Kemudian, Ferdy Sambo telah melihat sopir dinas istri Ferdy Sambo itu meregang nyawa.

“Setelah kejadian, Ibu Sambo menelepon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu.”

Baca Juga:   Polsek Tuntungan Tangkap Komplotan Pelaku Curanmor yang Beraksi di Simpang Selayang Medan

“Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau,” jelas Ramadhan.

Motif Bharada E Tembak Brigadir Yosua: Lindungi Istri Ferdy Sambo

Penembakan yang dilakukan Bharada E sehingga menewaskan Brigadir Yosua adalah bentuk perlindungan terhadap istri dari Ferdy Sambo.

Selain melindungi istri atasannya itu, penembakan itu juga bentuk perlindungan terhadap dirinya.

“Karena posisinya ya siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu (istri Ferdy Sambo),” kata Ramadhan.

Tujuh Luka Tembakan

Insiden penembakan itu membuat ada total 12 tembakan yang dikeluarkan oleh keduanya.

Ramadhan mengungkapkan, Brigadir Yosua mengeluarkan tujuh kali tembakan sedangkan Bharada E melesatkan lima tembakan.

Namun, meski Bharada E menembakan lima peluru, Ramadhan mengungkapkan luka tembakan yang berada di tubuh Brigadir Yosua berjumlah tujuh luka.

“Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu,” ujar Ramadhan.

Hanya saja, Bharada E justru tidak menderita luka apapun dalam insiden itu.

Menurut Ramadhan, hal ini karena Bharada E berada di lantai 2 rumah Ferdy Sambo yang setinggi 10 hingga 12 meter.

“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” tukasnya.(tri/js)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles