25.6 C
Medan
Saturday, 20 April 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Poldasu Gerebek Judi di Lokasi Kosong, LBH Medan: Itu Permainan Atau Kecolongan

Medancyber.com – Polda Sumut menggerebek sejumlah lokasi perjudian di beberapa tempat di Medan dan Deli Serdang. Akan tetapi, lokasi itu kosong tidak ditemukan sosok bandar atau pengelola judinya.

Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Syahputra menanggapi razia atau penggerebekan lokasi judi yang dilakukan Polda Sumut. Mereka bahkan berpersepsi ada permainan dalam penggerebekan itu atau malah polisi kecolongan.

“Lokasi judi online terbesar digerebek saat tidak ada aktivitas perjudian, permainan atau kecolongan,” ungkap Irvan dalam keterangannya di grup WhatsApp LBH Medan, Senin (22/8/2022).

Diakunya, kepolisian sering melakukan penggerebekan akhir-akhir ini. Selain itu, perjudian merupakan aktivitas yang dilarang secara hukum, oleh karena itu kepolisian sebagai lembaga yang diisi aparat penegak hukum wajib menindak tegas segala aktivitas perjudian.

“Tapi, kenapa ketika polisi melakukan penggerebekan, tidak ditemukan sosok pengelola atau bandarnya. Bahkan, beberapa pekan lalu, polisi menggerebek lokasi judi di Marelan, tapi di lokasi tidak ditemukan apapun,” tegasnya.

Kemudian, LBH Medan juga mengkritisi aksi Kapolda Sumut yang langsung turun menggerebek lokasi perjudian. Di antaranya di Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang.

“Sebenarnya di beberapa tempat, penggerebekan tersebut tidak perlulah Kapolda Sumut turun tangan apabila satuan Polsek atau Polres bekerja dengan baik. Artinya dengan turun tangannya Kapolda menunjukkan jajaran Polsek dan Polres tidak mampu membasmi perjudian,” tambahnya.

Menurutnya, ada dua kemungkinan yang terjadi dengan turunnya Kapolda Sumut menggerebek lokasi perjudian. Pertama, jajaran Polres atau Polsek lemah dalam melawan mafia perjudian.

“Atau kemungkinan kedua Polres dan Polsek menjadi rekan mafia perjudian. Jadi kemungkinan pihak penegak hukum tingkat Polsek dan Polres diduga menjadi tutup mata,” sindirnya.

Baca Juga:   Tim Siluman Buru Kawanan Begal Bikin Resah

Selain itu, LBH Medan juga mengkritisi penggerebekan operator judi online terbesar di Provinsi Sumut yang beroperasi di Perumahan elit Cemara Asri, di mana ratusan komputer disita.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, anehnya dalam penggerebekan tersebut, pihak Polda Sumut tidak mendapati aktivitas dan tidak mendapati ada orang (pelaku) di lokasi judi tersebut. Pihak kepolisian hanya menyita ratusan komputer,” katanya.

Hal tersebut menjadi tanda tanya, karena mengapa saat penggerebekan di lokasi judi terbesar tersebut tidak didapati pelakunya. Sedangkan di lokasi yang bukan lokasi judi terbesar, pihak Polda Sumut bisa mengamankan alat-alat judi dan orang-orang yang sedang melakukan aktivitas perjudian.

“Dengan tidak didapatinya aktivitas perjudian dan pelaku di lokasi perjudian terbesar tersebut, maka kemungkinan terbesarnya hanya ada dua. Pertama, ada indikasi permainan karena bagaimana mungkin pihak kepolisian menggerebek satu lokasi kejahatan (perjudian) yang kosong aktivitas. Tentu sebelum melakukan pengggerebekan, intelijen kepolisian pasti harus sudah mengantongi informasi terkait lokasi judi dan aktivitas orang-orangnya,” tegasnya.

Kemungkinan kedua, pihak kepolisian kecolongan informasi atau pihak intelijen dan keamanan (Intelkam) mendapatkan informasi yang salah.

“Terkait kemungkinan kedua ini, berarti intelijennya mafia judi lebih cepat dibandingkan intelijen polisi atau bahkan bisa saja intelijennya polisi juga bagian dari intelijennya mafia judi,” tegasnya.

Oleh karena iu, LBH Medan meminta kepada Kapolda Sumut untuk betul-betul memperketat sistem dan satuan kerja yang ditugaskan dalam membasmi perjudian. Selain perjudian tentu masalah hukum lain juga harus tetap diperhatikan.

“Kami dari LBH Medan akan mendukung pihak kepolisian memberantas praktek perjudian, karena kegiatan perjudian ini membuat masyarakat menjadi bodoh,” terangnya.

Terpisah, Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja membantah bahwa polisi kecolongan dalam melakukan penggerebekan lokasi judi online di Kompleks Cemara Asri.

Baca Juga:   Besok, 3 Terdakwa Perkara Korupsi Ma'had UINSU Jalani Sidang Tuntutan 

“Kami tidak kecolongan, buktinya kami mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya puluhan komputer yang digunakan untuk mengendalikan perjudian,” kilahnya.

“Jika ada informasi praktek perjudian, segera sampaikan kepada kami. Seluruh jajaran Polres dan Polsek sudah kami atensikan untuk menindak segala praktek perjudian,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra langsung memimpin penggerebekan lokasi perjudian di Warung Warna Warni yang berada di Kompleks Cemara Asri, Selasa 9 Agustus 2022 dini hari lalu. Ada 7 unit ruko atau rumah toko yang digeledah.

Dari hasil penggeledahan, totalnya ada 18 ruangan mengoperasikan beberapa website, ada 18 jenis judi online. Selain itu, tim juga mengamankan 264 layar monitor 150 CPU, 24 unit laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, kartu Telkomsel 560 buah, 20 unit CCTV. Omsetnya mencapai Rp 1 miliar per harinya. (zul/mc)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles