28.9 C
Medan
Friday, 29 March 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Kasus Penganiayaan Jalan Rahayu Viral, Keluarga Wiliam Miliki CCTV Laporkan Balik Usup ke Polrestabes Medan 

Medancyber.com – Masih ingat kasus penganiayaan di Jalan Rahayu Medan yang terjadi pada 17 Agustus 2022 lalu dan sempat viral di media sosial, kini kasusnya telah ditangani Polrestabes Medan. Pasalnya, pihak Wiliam yang telah menjadi tersangka dan ditahan di Polsek Percut Seituan, kini memiliki bukti baru berupa rekaman CCTV dan melaporkan Usup sebagai pelaku penganiayaan menggunakan besi terhadap Wiliam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Siu Lin alias Aling ibu dari Wiliam didampingi suaminya Sidin dan Vincen yang merupakan abang korban kepada sejumlah wartawan di depan Mapolrestabes Medan, Rabu (28/9/2022) sore.

“Kami punya bukti CCTV yang memperlihatkan kalau Acek Usup duluan menyerang menggunakan besi memukulkan ke arah kepala adik saya karena ditangkis makanya tangannya yang terluka,” kata Aling.

Diceritakan Aling, awal kejadian itu pada 6 Agustus 2022 lalu saat pemuda setempat meminta uang Rp100 ribu yang sedang rehab rumah di Komplek Mutiara Jalan Rahayu hingga direkam oleh Vincen.

Setelah itu, pada 17 Agustus 2022 terjadi cekcok antara pemuda tadi dengan anak Aling yang mendapat ancaman bunuh karena adanya rekaman tersebut. 

“Pas cekcok itu anak saya ditolak dan diancam bunuh sama pemuda setempat itu, terus datang Acek Usup membawa besi, terus dihadang oleh anak saya yang nomor 2, terus Acek itu mengejar anak saya yang ketiga dan langsung dipukulnya anak saya pakai besi, padahal bukan sama dia berurusan,” beber Aling yang juga mengatakan kalau anaknya tidak mengenal dengan Usup dan tidak mempunyai masalah dengannya. 

Sebelum kejadian penganiayaan itu, Vincen menambahkan, saat mendatangi lokasi, dia sempat dilarang oleh pemuda setempat untuk parkir mobil di tanah kosong. Vincen mengaku juga sempat ditolak oleh pemuda setempat itu.

Baca Juga:   Lantik 3 Kadis dan Seorang Staf Ahli, Bobby: Jangan Ada Lagi Kewajiban Setor kepada Kontraktor

“Baru setelah itu ributlah sama mereka. Terus keluarlah cik Usup ini datang dan melerai. Adik saya (David dan William) sudah memanggil orang tua saya. Si acik yang melihat adik saya (William) memegang samurai, terus si acik mencekik dan mendorong adik saya. Setelah itu saya melerai acik itu,” terangnya.

Vincen melanjutkan, aetelah dilerai, acik pergi dan mengambil batu mau melempar William. Lalu, David menodongkan pistol untuk jaga-jaga supaya massa tidak mendatangi kami. Padahal, isi Air Soft Gun itu kosong.

“Terus kami bilang sama acik itu tolong masuk dulu ke dalam rumah, biar kami bawa pulang dulu adik kami. Kalau sudah kami bawa pulang baru kami balik lagi, baru kita bicara baik-baik,” pungkasnya.

Tak hanya itu, Vincen menegaskan Usup juga malah mengejar dan memukul William dengan besi panjang. 

“Acik itu lari mengejar William dan langsung mengayunkan tongkat besi tersebut ke arah kepala William dan ditangkis dengan tangan kirinya. Untuk membela dirinya, William melakukan perlawanan,” tegasnya.

Setelah menceritakan kronologis kejadian, Aling meminta keadilan kepada Kapolri, Kapolda Sumut khususnya yang menangani kasus ini yakni Polrestabes Medan.

“Di sini saya sebagai orang tua yang melihat langsung kejadian anak saya, kuat dugaan saya apakah pungli yang mereka lakukan terorganisir?. Kenapa juga si Usup setelah dilerai anak saya si David ke dalam rumah malah keluar membawa besi panjang dan menghajar anak saya. Atas kejadian ini, saya meminta kepada bapak Presiden Jokowi, Kapolri, Menko Polhukam dan Kapolda Sumut bahwa saya meminta keadilan atas laporan saya yang di Polrestabes Medan. Apa setiap orang yang mau rehab rumah wajib membayar sejumlah uang ke pemuda setempat dan jika tidak diberikan bisa begini akibatnya?,” harap Aling mengakhiri. (zul/mc)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles