31.7 C
Medan
Friday, 19 April 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Nadiem Makarim Tertunduk saat Diamuk Anggota DPR RI

Medancyber.com – Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tertunduk saat dicecar anggota Komisi IX DPR saat rapat kerja bersama, Selasa (27/9/2022).

Saat itu Nadiem mengikuti rapat kerja bersama Komisi X DPR RI. Salah seorang anggota Komisi X DPR RI Anita Jacob Gah mencecar Nadiem Makarim terkait tim bayangan. Bahkan Anita mengkritik tim tersebut dengan nada pedas dan penuh emosi.

“Anda (Nadiem Makarim) boleh bangga tepuk tangan di PBB, tapi bagi kami tidak. Kami tidak bangga sama sekali, karena persoalan di bidang pendidikan saat ini masih bannyak,” kata Anita.

Anita menyinggung soal tim bayangan yang dibentuk Menteri Nadiem Makarim. Sebanyak 400 orang menjadi tim bayangan. Namun Komisi X DPR RI tidak melihat hasil dari tim tersebut.

“Mungkin kita mengakui menteri kita pintar, tapi kita juga tidak bodoh-bodoh amat,” semprot Anita.

Namun sebaliknya, tim bayangan ini menghabiskan anggaran negara. Anita pun menduga ada kejanggalan soal anggran yang dipegang Kementerian Pendidikan.

Di sisi lain, banyak guru yang menangis karena tunjangannya tidak juga diberikan. Terutama guru PPPK yang tak kunjung diselesaikan oleh pendiri aplikasi Gojek ini.

“Menteri kita ini terlalu pintar, banyak guru yang menangis minta gajinya dan tunjangan. Guru banyak yang teriak sakit hati. Kami itu berbicara dengan data yang ada,” katanya.

Anita mengatakan, mungkin Nadiem dipuji di luar negeri sehingga menuai banyak tepuk tangan. Namun orang-orang di luar negeri itu tidak tahu apa-apa dengan kondisi pendidikan di dalam negeri. Justru rakyatlah yang merasakan dampak langsung dari Nadiem Makarim.

Dari video yang beredar itu, Nadiem tampak menunduk saat dicecar anggota Komisi X DPR RI. Sesekali ia menatap ke depan, selebihnya menunduk.

Baca Juga:   Ini Cara Mendapatkan Minyak Goreng Rakyat Rp14 Ribu per Liter

Mengaku salah bikin istilah

Terkait tim bayangan, Nadiem mengakui salah menggunakan istilah itu. Ia menyebutnya sebagai shadow organization.

Ia menjelasakan shadow organization atau organisasi bayangan yang disebut pula tim bayangan. Tim ini berasal dari GovTech Edu yang dibayar dari anggaran Kementerian Pendidikan.

Ia menyebutkan bahwa GovTech Edu adalah mitra kerja yang memberikan saran dan wawasan kepada pejabat di Kemendikburistek.

Mereka berkoordinasi dan bekerja sama dengan direktorat-direktorat jenderal di Kemendikbudristek.

Menurutnya, tim ini memberi kontribusi dalam penciptaan teknologi pendidikan seperti Merdeka Mengajar, ARKAS and SIPlah, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan dan Belajar.id.

Ia mengaku inovasi itu mendapat apresiasi dari luar negeri ketika disampaikan dalam sebuah acara di PBB. (Rsi/Mc)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles