Medancyber.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengakui menyelesaikan masalah banjir Kota Medan membutuhkan penanganan yang konprehensif dan perlu waktu panjang.
“Ya harus konprehensif karena banyak masalah yang harus dibenahi,” ujar Gubsu, Minggu (20/11) seraya mengakui koordinasi antar unsur memang harus diperluat.
Edy Rahmayadi menaruh perhatian besar atas kondisi yang muncul belakangan ini di ibukota Propinsi Sumatera Utara (Sumut) ini. Antara lain tampak pada Sabtu (19/11), beliau turun langsung melihat kondisi faktual banjir di Gang Merdeka Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun dan menyapa sejumlah warga.
“Banjir di Medan sudah sering terjadi apalagi bila turun hujan yang deras dengan durasi waktu yang lama, ” ujar mantan Pangkostrad ini.
Untuk menangani tanggap darurat dan antisipasi banjir susulan, Edy Rahmayadi meminta bantuan Dansat Brimob Polda Sumut untuk mendirikan Posko Siaga dan Dapur Umum di sekitar wilayah Sei Mati agar warga tidak ada yang kelaparan.
Gubsu juga menjelaskan bahwa Pemprovsu bersama Balai Besar Sungai untuk revitalisasi sungai Badera sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan banjir.
Edy juga menyatakan sungai dan drainase di kota Medan sudah seharusnya terus dilakukan pembenahan secara rutin mengingat kondisi curah hujan dan sungai maupun drainase yang dipenuhi sendimen dan perlu dilakukan pengerukan secara rutin dan berkala.
“Drainase di Medan banyak yang tumpat,” ujar Edy Rahmayadi mengakibatkan daya tampung air menurun .
Edy Rahmayadi berharap warga di sekitar bantaran Sungai Mati hendaklah mau direlokasi karena mereka sering mengalami dampak banjir Medan.
“Saya himbau warga mau direlokasi,” ajak Edy Rahmayadi.
Antisipasi banjir susulan Edy Rahmayadi menghimbau warga melalui Kepling dan Lurah untuk mengaktifkan Pos Siskamling. Warga di bantaran sungai agar tetap siaga dan petugas BPBD dan aparat keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi serta kerawanan keamanan.(bri/mc)
