Medancyber.com – Hamas Palestina mengklaim serangan kelompoknya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu berlangsung di luar kendali.
Meski begitu, penguasa Jalur Gaza itu tetap menilai serangan yang memicu agresi brutal ke Jalur Gaza hingga hari ini itu merupakan “langkah yang perlu” demi melawan pendudukan Israel di Palestina.
Dalam laporan setebal 16 halaman dengan terjemahan Bahasa Inggris, Hamas membenarkan bahwa ada sebagian besar korban jiwa dari pihak Israel itu imbas tentara negara Zionis sendiri.
Dokumen Hamas ini merupakan laporan publik pertama yang dikeluarkan kelompok tersebut dalam bahasa Inggris dan Arab sejak perang dengan Israel pecah 7 Oktober lalu.
“Beberapa kesalahan terjadi… karena runtuhnya sistem keamanan dan militer Israel dengan cepat, dan kekacauan yang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza,” bunyi laporan Hamas tersebut seperti dikutip AFP pada Senin (22/1).
“Jika ada kasus yang menargetkan warga sipil, hal itu terjadi secara tidak sengaja dan selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan (Israel). Banyak warga Israel yang dibunuh oleh tentara dan polisi Israel karena kebingungan mereka sendiri,” ujar kelompok itu menambahkan.
Saat serangan berlangsung, ratusan pejuang Hamas menyusup masuk ke Israel melalui darat, udara dan laut. Di perbatasan, milisi Hamas menyerbu sejumlah wilayah termasuk perumahan dan acara musik.
Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Berdasarkan data jaminan sosial Israel, sekitar 700 warga sipil Israel dan 76 orang asing termasuk di antara korban tewas. Sementara itu, satu warga Israel masih hilang.
Hamas juga turut menyandera 250 orang termasuk warga asing. Pejabat Israel mengatakan sekitar 132 tawanan masih berada di Gaza, dengan sebanyak 27 orang di antaranya diyakini telah tewas.(cnni/js)