Medancyber.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklaim pihaknya berpotensi mendapatkan 8 kursi DPR RI dari tiga daerah pemilihan di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly.
Menteri Hukum dan HAM ini mengatakan, hal itu berdasarkan data yang mereka himpun.
Ada pun sebut Yasonna sebaran kursi yang berpotensi diraih PDIP seperti pada daerah pemilihan Sumut 1, di sana PDIP berpotensi meraih 2 kursi.
“Dari perhitungan sementara dari data kami dari informasi yang kami dapat untuk Sumut 1 kami dapat 2 kursi. Dapil Sumut 2 kami potensial dapat 3 kursi karena sudah dapat 500 lebih suara. Dan Sumut 3 potensial dapat 3 kursi,” kata Yasonna, Kamis (22/2/2024).
Berdasarkan real count KPU ada pun calon anggota legislatif PDIP yang berpotensi lolos ke Senayan seperti :
Dapil Sumut 1
- Dr Sofyan Tan 36.079 suara.
- Yasonna Laoly 12.777 suara.
Dapil Sumut 2
1.Drs Rapidin Simbolon 31.081 suara.
- Sihar P Sitorus 22.069 suara.
- Trimedya Panjaitan 19.407
Dapil Sumut 3
- Bane Raja Manalu 32.752 suara.
- Bob Andika Sitepu 32.428 suara
- Dr Junimart Girsang 27.117 suara.
Yasonna pun meminta agar seluruh kader PDIP dan saksi mengawal suara PDIP.
Apalagi sebutnya ada pihak yang ingin mengambil suara partai berlambang Banteng tersebut.
“Karena itu, sesuai dengan perintah DPP hingga ke tingkat yang paling bawah dan seluruh caleg harus mengamankan suara partai. Dan saya kebetulan Caleg di DPR RI dan saya selalu memantau pergerakan suara mulai dari Dapil 1,2 dan 3,” kata Yasonna.
Bila PDIP bisa mendudukkan 8 wakilnya di DPR RI dari Dapil Sumut, berarti ada peningkatan 1 kursi dari periode 2019-2024.
Pada 2019-2024, PDIP mendapat 7 kursi dari Sumut yakni:
- dr. SOFYAN TAN
2. H. IRMADI LUBIS
3. Dr. SIHAR SITORUS, BSBA., M.B.A.
4. TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.
5. Drs. DJAROT SAIFUL HIDAYAT, M.S.
6. Dr. JUNIMART GIRSANG, S.H., M.B.A., M.H., M.IP.
7. BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.
Artinya dari 7 caleg petahana, 6 kembali duduk di Senayan.
Sedangkan dua lagi adalah wajah baru yakni: Yasonna Laoly dan Bane Raja Manalu
TEMUKAN INDIKASI KECURANGAN
Yasonna mengungkapkan pihaknya menemukan adanya indikasi kecurangan pemilu.
Hal itu terkait pencurian suara PDIP.
“Saya sampaikan ini karena belakangan ini menangkap indikasi ada upaya upaya hal hal melakukan kecurangan, mencuri suara, ada ingin menaikan suara, suara tertentu supaya bisa masuk ke Senayan dan lain lain,” kata Yasonna, Kamis (22/2/2024).
Namun Yasonna tidak menyampaikan secara detail partai yang melakukan dugaan kecurangan tersebut.
Meski begitu, PDIP lanjut dia terus mengawasi dugaan pencurian suara tersebut.
“Kita tidak mau sampaikan lah, saya hanya mau mengingatkan. Kita kan tau pergerakan pergerakan itu, ” lanjut dia.
Untuk itu, DPP PDIP kata Yasonna telah menginstruksikan agar seluruh kader dan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) untuk terus mengawal suara PDIP.
Yasonna menyebut salah satu kasus dimana adanya suara yang berkurang. Namun karena memiliki data C1 suara tersebut berhasil diamankan.
“Supaya tidak ada yang dimanipulasi, kita juga melihat kemarin berdasarkan laporan ada dua C1, suara kita bisa turun, bisa hilang 50 suara, untungnya kita punya C1 dan kita lawan. Dan saya sudah instruksikan kepada para saksi untuk lawan kalau ada macam macam,” sambung Menteri Hukum dan HAM tersebut.
“Untuk itu DPP telah membuat instruksi kepada kader partai supaya betul betul menjaga suara. Karena itu saya ke sini untuk meminta saksi saksi kita betul betul menjaga suara kita,” lanjut dia.
Yasonna pun telah menyampaikan dugaan kecurangan pemilu itu kepada Bawaslu dan KPU dan memintanya untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan pemilu.
Selain itu, Yasonna juga mengkritik aplikasi Sirekap milik KPU yang dinilai tidak berkompeten menyampaikan data hasil pemilu.
“Dan saya ingatkan Bawaslu dan KPU untuk bekerja secara profesional. Saya telfon ketua Bawaslu, Ketua KPU untuk mengingat beliau termasuk soal Sirekap nya yang tidak konsisten. Masak suara saya turun bukan naik itu kan misalnya.”(tr/js)