Medancyber.com – Intelijen negara-negara Barat menyebut Iran berencana menyerang Israel bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi pada pekan kedua Agustus.
Melansir Jerusalem Post, sumber intel tersebut mengatakan bahwa Iran akan melancarkan serangan pada 12 Agustus tepat dengan peringatan Tisha B’Av. Hal itu diungkapkan kepada Sky News, akhir pekan lalu.
Hari tersebut merupakan salah satu hari besar umat Yahudi di Israel meratapi kehancuran kuiol pertama dan kedua. Acara itu melibatkan sejumlah ritual, yakni puasa, berkabung, dan pengangkalan diri.
Iran dan milisi proksi Hizbullan dari Lebanon dikabarkan akan melakukan serangan besar-besaran dalam satu hari pada 12 Agustus.
Sementara itu, tiga sumber mengatakan kepada New York Times bahwa Iran akan segera melakukan balasan atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang diduga dilakukan Israel.
Sentimen aksi balasan tersebut semakin menguat setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuliskan di media sosial X untuk memerintahkan serangan ke Israel sebagai pembalasan atas kematian Haniyeh.
“Ini adalah kewajiban kita untuk membalas dendam atas peristiwa yang tragis dan pahit ini di Republik Islam Iran. Ini tugas kita untuk membalas dendam,” kata Khamenei.
Di samping itu, sumber intel tersebut mengungkapkan tujuan serangan Iran dilakukan di hari besar Yahudi adalah untuk mengincar dampak psikis dan emosional warga Israel.
Saat hari berkabung ini, umat Yahudi dipercaya bakal lebih rapuh sehingga semakin menambah penderitaan mereka secara psikis jika Iran melancarkan serangan.
Serangan Iran di hari Tisha B’Av juga disebut-sebut jadi alasan simbolis Teheran membangkitkan kembali trauma akan bayangan kehancuran.
Terakhir, Iran disinyalir menargetkan serangan tersebut akan membawa elemen kejutan di Israel. Terlebih, Teheran meyakini bahwa keamanan Israel bakal lengah karena fokus pada peringatan hari besar Yahudi tersebut.
Iran sebelumnya pernah melancarkan serangan ke Israel dengan ratusan rudal dan drone pada April lalu. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas serangan israel ke Konsulat Jenderal negara itu di Suriah.
Meski demikian, juru bicara militer Israel (IDF) Daniel Hagari mengklaim pihaknya mampu menangkis 99 persen rudal dan drone Iran tersebut.
Serangan Iran itu juga diklaim IDF hanya mengakibatkan kerusakan kecil di markas udara Israel.(cnni/js)