Medancyber.com – Sebanyak 20 orang tidak dikenal (OTK) sekitar pukul 09.00 WIB (4/8) pagi mendatangi rumah Doly Manurung yang beralamat di Jalan Orde Baru lingkungan 5 Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan.
Informasi yang beredar kedatangan sejumlah OTK ini terkait peristiwa penganiayaan yang dialami oleh oknum anggota TNI yang bertugas di salah satu batalyon di kawasan Binjai bernama “Prada D”.
Prada D, dikabarkan mengalami luka-luka di bagian tubuh dan kepala akibat penganiayaan tersebut yang dilakukan oleh sekelompok orang di Jalan Sekip Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (4/8).
Edu Manurung, orang tua Doly Manurung mengaku terkejut saat pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB rumahnya didatangi sekitar 20 orang yang tidak dikenal dan dengan cara paksa masuk dan merusak pagar serta mengacak-acak seluruh barang yang ada di dalam rumah.
”Mereka mengaku dari kepolisian untuk mencari anak saya Doly Manurung. Mereka merusak pintu kamar, dan barang elektronik seperti Televisi yang ada di rumah dan barang – barang lainnya. Di depan saya, anak saya Doly Manurung dipukuli seperti penjahat dan dibawa pergi oleh OTK tersebut,“ ujar Edu Manurung sedih.
Diakui Edu Manurung lagi, pada pagi hari dia sempat menanyakan anaknya yang pulang dengan kondisi kepala diperban.
”Saat anak saya Doly Manurung pulang, kami sempat menanyakan ‘kenapa kepala mu itu nak, tadi aku berantam, ” kata Doly Manurung yang kemudian menuju kamarnya untuk beristirahat.
Edu Manurung mengatakan lagi, bahwa anaknya bukanlah anggota Genk Motor seperti yang ada dimuat di media online. Dan atas peristiwa yang menimpa anaknya tersebut, Edu mengaku sudah melapor ke Polrestabes Medan terkait pengerusakan dan juga kehilangan uang serta kerusakan barang barang yang terjadi saat 20 OTK masuk dengan paksa masuk ke dalam rumahnya.
Terpisah, Kepala Lingkungan 5 Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, Nursidah Hutasoit saat dihubungi awak media membenarkan adanya sekitar 20 OTK yang mendatangi rumah Edu Manurung.
Nursidah juga mengaku melihat Doly Manurung dibawa puluhan pemuda namun tidak mengetahui akan dibawa kemana.
”Waktu itu saya dapat informasi adanya sejumlah 20 orang yang membawa si Doly Manurung tapi tidak tahu kemana. Dan saya juga dilarang saat memfoto dan merekam video kejadian itu. Namun saat mereka (20 OTK) masuk ke TKP saya tidak melihat. Kedua orangtua Doly Manurung juga ada di rumahnya saat itu, “sebutnya.
Kepling 5 ini juga melanjutkan bahwa sekitar pukul 17.30 WIB, dari kepolisian Polrestabes Medan sudah mendatangi rumah Doly Manurung dan diberi police line.
Sementara itu, adanya kabar bahwa yang melakukan pemukulan terhadap Doly Manurung adalah oknum TNI, Kapendam I/BB, belum berhasil dihubungi. Meski tanda centang 2 terlihat pada WhatsApp pribadi.dan belum ada keterangan resmi yang disampaikan KODAM I/ BB.
Kabar yang diterima awak media, saat ini Doly Manurung dalam kondisi kritis dirawat di salah satu rumah sakit swasta di kota Medan. Sementara itu, Prada D dikabarkan juga menjalani perawatan di rumah sakit swasta di kota Medan.
Awal permasalahan yang dirangkum awak media dari saksi yang mengetahui kejadian, Sabtu malam, diduga Prada D dan temannya ribut dengan Doly Manurung di lokasi tempat hiburan malam Jalan Putri Hijau Medan.
Meski buntut permasalahan yang terjadi antara Prada D CS terhadap Doly Manurung belum pasti diketahui, namun permasalahan tersebut berlanjut hingga Minggu dini hari di dekat Bundaran tugu SIB. Sekitar pukul 04.00 WIB, Prada D CS diduga memukul Doly Manurung. Usai melalukan pemukulan Prada D dan CS melarikan diri ke daerah Jalan Sekip. Namun sayang, Prada D diduga dipukul oleh warga. (tim/mc)