27 C
Medan
Friday, 11 October 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Penjualan Mobil Listrik di Eropa Melemas, Kenapa?

Medancyber.com – Jerman merupakan negara maju sekaligus salah satu pasar terbesar mobil listrik di Eropa. Tapi penjualan mobil listrik di negeri panzer itu anjlok 37 persen per Juli 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.

Dicuplik Carscoops, Rabu (7/8/2024), ini merupakan penurunan terbesar sejak pemerintah memotong insentif kendaraan listrik pada bulan Desember lalu.

Menurut data yang dibagikan oleh Otoritas Transportasi Motor Federal Jerman, terdapat total 238,263 registrasi mobil penumpang baru pada bulan Juli ini. Jumlah ini mencakup 83,405 mobil bensin, 79,870 jenis hybrid dan plug in hybrid, 43,107 diesel, 30,762 unit mobil listrik, 1,078 mobil bertenaga LPG, dan hanya 3 mobil bertenaga CNG.

Baca Juga:  Wanita Ini Nekat Jadi Kurir 2,5 Kg Sabu 

Perlambatan mobil listrik juga terlihat dari pangsa pasar, turun menjadi 12,9 persen pada Juli, sedangkan tahun lalu pangsa pasar mobil listrik di Jerman berada di angka 20 persen.

Patrick Hummel, analis di UBS, mengatakan pendapatan VW mungkin berkurang €2 miliar ($2,2 miliar) tahun depan sebagai akibat dari lambatnya permintaan kendaraan listrik. Produsen mobil tersebut baru-baru ini mengumumkan penundaan jadwal produksi baterainya dan mengurangi produksi di pabrik kendaraan listrik.

Seperti dilansir Bloomberg, perusahaan Prancis Valeo SE sedang mencoba menjual dua pabriknya yang beroperasi jauh lebih rendah dari kapasitasnya. Pemasok Perancis lainnya bernama OPmobility mengungkapkan bahwa produksi kendaraan listrik kira-kira setengah dari apa yang diharapkan produsen.

Baca Juga:  DPRD Medan Minta Satpol PP Tegas Tindak Bangunan Yuu Contempo di Titi Kuning

LG Energy Solution, pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di Eropa, sedang mempertimbangkan untuk beralih ke produksi penyimpanan statis agar tetap bertahan.

“Peningkatan mobilitas elektronik sejauh ini terbukti tidak berkelanjutan. Pasar telah kehilangan momentum dan banyak pelanggan meragukan prospek mobil listrik,” ujar Constantin Gall, konsultan di Ernst & Young (EY).

Selain Jerman, yang merupakan pasar mobil terbesar di Eropa, negara lain juga mengalami penurunan permintaan terhadap kendaraan listrik. Swedia, yang dianggap sebagai pemimpin kendaraan listrik di pasar Eropa, juga mencatat penurunan signifikan sebesar 15 persen pada pendaftaran kendaraan listrik pada bulan Juli. Dalam konteks serupa, penjualan kendaraan listrik turun sebesar 19 persen di Swiss, yang merupakan pasar kuat lainnya untuk kendaraan tanpa emisi.(dtk/klt)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles