Medancyber.com – Ukraina mengerahkan ribuan tentara ke Kursk, wilayah di bagian barat Rusia, dalam operasi serangan mendadak pada pekan lalu di tengah invasi Moskow yang masih terjadi.
Menurut laporan AFP, puluhan kendaraan lapis baja Ukraina juga tampak melintasi perbatasan kedua negara ini.
Salah satu pejabat Ukraina mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk mengacaukan Rusia.
“Kami sedang dalam posisi menyerang. Tujuannya adalah untuk melemahkan posisi musuh, menimbulkan kerugian sebesar-besarnya, dan mengacaukan situasi di Rusia,” kata pejabat itu, dikutip AFP, Minggu (11/8).
Dia lalu berujar, “Mereka [Rusia] tak mampu melindungi perbatasan sendiri.”
Pejabat itu tak memberikan rincian target tujuan dari operasi Ukraina. Saat ditanya apakah mereka akan merebut PLTN Kursk, dia tak memberi respons pasti.
“Kita lihat saja bagaimana operasi Kursk akan berkembang,” kata dia.
Pejabat itu juga mengatakan serangan dadakan Ukraina berdampak secara psikologis di dalam negeri.
“Serangan itu sangat meningkatkan moral kami, moral tentara, negara, dan masyarakat Ukraina,” ujar dia.
Operasi tersebut, lanjut pejabat itu, menunjukkan Ukraina bisa melakukan serangan dan bergerak maju.
Militer Rusia mengakui pasukan Ukraina telah merangsek jauh ke dalam wilayah di negara tersebut.
Pasukan Ukraina juga telah menyerang pasukan dan peralatan sekitar 30 kilometer dari perbatasan.
Mengatasi serangan ini, Rusia mengerahkan tank, pasukan cadangan tambahan, pesawat tak berawak, hingga pesawat terbang.
“[Pasukan Rusia] telah menggagalkan upaya kelompok musuh yang bergerak dengan kendaraan lapis baja untuk menerobos wilayah Rusia,” demikian menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia masih melancarkan invasi ke Ukraina sejak Februari 2022. Hingga kini pertempuran masih terus terjadi.(cnni/js)