30 C
Medan
Monday, 9 September 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Picu Kecaman, Netanyahu Hapus Peta Tepi Barat Palestina

Medancyber.com – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghapus peta Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki pasukan Israel selama ini.

Netanyahu menunjukkan peta Jalur Gaza saat konferensi pers di Yerusalem pada Senin (2/9). Dia berdiri di depan peta digital seukuran dinding.

Dalam peta itu tertuang keterangan dengan bahasa Ibrani.

“Koridor Philadelphia di bawah kendali militer Israel [tanpa ada Tepi Barat],” demikian tulisan di peta digital tersebut, dikutip Middle East Eye.

Kontrol Israel di Koridor Philadelphia juga menjadi salah satu tuntutan dalam gencatan senjata. Mereka mengklaim permintaan ini untuk mencegah penyelundupan senjata.

Baca Juga:  Twitter PHK Ribuan Karyawan

Namun, Hamas menolak usulan tersebut dan menyebut Israel hanya ingin memperpanjang agresi.

Penyajian peta itu lantas menuai kecaman dari banyak pihak.

Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan penghapusan Tepi Barat dari peta digital itu “menunjukkan pelanggaran serius” oleh Israel.

“Ini pelanggaran serius terhadap semua resolusi legitimasi internasional dan perjanjian yang ditandatangani,” kata Rudeineh, dikutip Anadolu Agency.

Lebih lanjut, dia menyebut tindakan itu sebagai sikap nyata Israel yang memang berencana memperkuat dan mengumumkan aneksasi Tepi Barat.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot mengatakan tindakan Netanyahu menghapus Tepi Barat dari peta “bertujuan menghapus rakyat Palestina dan mengambil sisa tanah mereka.”

Baca Juga:  Kapolres Madina Kunjungi Korban Puting Beliung di Batahan, Sejumlah Bantuan Disalurkan

Ia menunjukkan ironi situasi tersebut, dengan menanyakan apa yang akan terjadi jika seorang politikus Palestina melakukan tindakan serupa.

Pakar sejarah Timur Tengah Assal Rad mengungkapkan penghapusan Tepi Barat merupakan kampanye genosida seperti di Gaza.

“Serangan total terhadap keberadaan Palestina yang dimungkinkan dukungan Amerika Serikat, ” ujar Rad.

Penyajian peta Jalur Gaza tanpa Tepi Barat terjadi saat Israel melancarkan agresi ke wilayah-wilayah tersebut. Selama operasi, pasukan Zionis menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.

Imbas agresi Israel lebih dari 40.600 orang di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah tak bisa dihuni, fasilitas sipil hancur, dan jutaan warga Gaza terpaksa mengungsi.(cnni/js)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles