27 C
Medan
Friday, 11 October 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Mayoritas WNI Lebanon Ogah Pulang Meski Perang Israel-Hizbullah Makin Gawat

Medancyber.com – Kementerian Luar Negeri RI mengatakan mayoritas warga Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon memilih tetap tinggal meski eskalasi perang antara Israel dan milisi Hizbullah terus memanas sejak awal pekan ini.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan sejak Kedutaan Besar RI di Beirut menetapkan status situasi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon, pemerintah telah memfasilitasi 25 evakuasi keluar negara itu.

Sementara itu, Judha mencatat saat ini ada sekitar total 155 WNI yang tinggal dan berada di Lebanon.

“Sejak KBRI Beirut menetapkan Siaga 1 untuk seluruh Lebanon, Kemlu RI dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi 25 WNI. Sedangkan mayoritas lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon,” ucap Judha melalui pernyataan kepada wartawan pada Kamis (26/9).

Baca Juga:  Ledakan Terjadi di Masjid Kantor Polisi Pakistan, 25 Orang Tewas

Judha mengatakan 155 WNI tersebut tidak termasuk staf KBRI Beirut dan pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon atau UNIFIL.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan ada sebanyak 1.232 personel TNI yang bertugas di UNIFIL Lebanon. Dalam pernyataannya di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York pada Rabu (25/9), Retno menuturkan keamanan TNI dan WNI di Lebanon menjadi prioritas saat ini.

Kemlu RI, tutur Judha, juga telah menggelar rapat teknis dengan TNI hari ini untuk membahas perkembangan situasi di Lebanon termasuk kondisi pasukan TNI dan WNI di negara tersebut.

Judha menuturkan jika keadaan di Lebanon semakin genting, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan bantuan dan dukungan untuk proses evakuasi para WNI.

Baca Juga:  Korut Berencana Luncurkan Serangan Nuklir, Ini Respon AS

“Jika keadaan semakin tereskalasi, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan dukungan proses evakuasi WNI di Lebanon, dengan tetap berkoordinasi melalui Force Commander UNIFIL,” ucap Judha.

Eskalasi perang Israel vs Hizbullah makin mengkhawatirkan terutama setelah Tel Aviv tengah mempertimbangkan mempersiapkan rencana menginvasi Lebanon.

Sejak awal pekan ini, Israel dan Hizbullah tak segan saling meluncurkan serangan udara besar-besaran. Serangan udara Israel juga tak lagi hanya menyasar daerah kekuasaan Hizbullah di Lebanon selatan, tapi juga ke daerah lainnya di negara tersebut.

Sejauh ini, sebanyak lebih dari 500 orang tewas dan ribuan lainnya terluka imbas gempuran Israel ke Lebanon. Sementara itu, Hizbullah juga tidak tinggal diam dengan turut melancarkan rentetan serangan udara ke Israel.

Baca Juga:  Hizbullah Hujani Artileri ke Pasukan Zionis

Militer Israel bahkan mengakui bahwa untuk pertama kalinya rudal balistik Hizbullah mampu menerobos masuk ke ibu kota Tel Aviv, meski berhasil dicegat.

Banyak pihak cemas perang Israel vs Hizbullah ini akan menjadikan Lebanon bak Jalur Gaza Palestina kedua yang sejak Oktober 2023 hingga hari ini masih digempur Tel Aviv.(cnni/js)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles