28 C
Medan
Thursday, 2 May 2024
spot_imgspot_imgspot_img

Harga Kedelai Meroket, Mulai Besok Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi

Medancyber.com – Perajin tahu tempe bakal mogok 21, 22, dan 23 Februari 2022. Mereka yang bakal mogok tersebar di wilayah Jabodetabek dan beberapa daerah di Jawa Barat.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin membeberkan alasan mogok lantaran harga kedelai terus-terusan melonjak.

“Akibat daripada naiknya harga kedelai ini. Terus gitu naik terus, dari Rp 9 ribu sekarang jadi Rp 11.500, jadi banyak yang berhenti produksi terutama yang 20kg/hari beli kedelainya,” tutur Aip, belum lama ini.

Para perajin awalnya berencana menaikkan harga kedelai, namun mereka khawatir justru mempengaruhi penjualan. Menurut Aip, kenaikan harga tersebut butuh dukungan pemerintah.

Alhasil, Aip berdialog dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan tentang rencana kenaikan tersebut.

“Wajar kalau kenaikan harga naiknya misalnya dari 500 menjadi 550/600 rupiah. Sepotong tempe itu ya sebesar telapak tangan. Tidak banyak sih sebetulnya kenaikannya,” kata Aip.

4 Tuntutan

Perajin tahu tempe menyampaikan 4 tuntutan jelang mogok produksi. Aksi mogok produksi dilakukan secara serentak se-Pulau Jawa Senin-Rabu, 21-23 Februari 2022.

Aip Syarifuddin memaparkan, permintaan pertama para perajin adalah harga tempe dan tahu dinaikkan. Sejauh ini Kementerian Perdagangan sendiri sudah mengumumkan hal itu.

“Dengan adanya pengumuman dari Kemendag (Kementerian Perdagangan) soal harga tempe dan tahu naik supaya itu menolong untuk kita,” ungkap Aip, Sabtu (19/2/2022).

Kedua, pihaknya meminta agar harga kedelai tidak naik setiap hari. Melanjutkan permintaan kedua, pihaknya juga ingin harga kedelai bisa distabilkan selama 1-3 bulan.

“Ketiga, kami minta harganya stabil, setidaknya dalam waktu sebulan sampai 3 bulan,” kata Aip.

Keempat, Aip meminta agar pemerintah membentuk skema subsidi kedelai kepada perajin tahu dan tempe. Dia meminta ada batas maksimal harga kedelai bagi perajin tahu dan tempe.

Baca Juga:   Polisi Diminta Tangkap Pemilik Perjudian Bengkel 128 Simpang Selayang Medan

Dia bilang perajin setuju apabila harga kedelai dipatok maksimal di kisaran Rp 9-10 ribu per kilogram. Sementara harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 11-12 ribu per kilogram di tingkat perajin.

“Kami kalau boleh minta diberikan subsidi. Kita minta beli maksimal 10 ribu aja per kilo, itu sudah diterima di perajin,” ungkap Aip.

Mewakili para perajin, Aip meminta maaf apabila aksi mogok produksi ini membebani masyarakat. Menurutnya, aksi ini dilakukan agar nasib perajin tahu dan tempe bisa lebih diperhatikan.

“Saya juga atas nama perajin mohon maaf sama semuanya, ini bukan keinginan kita. Kami hanya ingin memperlihatkan adanya kesulitan yang kami rasakan. Kami terpaksa lakukan, sehingga pemerintah bisa dengar kami ini perlu bantuan,” pungkas Aip.(det/js)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles